Indonesiaku Hebat

Indonesiaku Hebat
Diberdayakan oleh Blogger.

Kabinet Pembangunan VII

Kabinet Pembangunan VII adalah kabinet pemerintahan Indonesia yang dibentuk pada masa pemerintahan Presiden Soeharto dan Wakil Presiden BJ Habibie yang masa jabatannya paling singkat (16 Maret 1998-21 Mei 1998). 

Pengunduran diri Presiden Soeharto

Susunan Kabinet
   
  • Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri merangkap Kepala Bappenas : Ginandjar Kartasasmita
  • Menteri Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur
  • Negara :  Hartarto Sastrosoenarto
  • Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan    :    Feisal Tanjung
  • Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan merangkap Kepala BKKBN   :  Haryono Suyono
  • Menteri Luar Negeri    :    Ali Alatas
  • Menteri Pertahanan Keamanan    :    Wiranto
  • Menteri Kehakiman    :    Muladi
  • Menteri Penerangan    :    Alwi Dahlan
  • Menteri Keuangan:    Fuad Bawazier
  • Menteri Industri dan Perdagangan    :    Muhammad "Bob" Hasan
  • Menteri Pertambangan dan Energi    :    Kuntoro Mangkusubroto
  • Menteri Kehutanan dan Perkebunan    :    Sumohadi
  • Menteri Pertanian    :    Yustika Sjarifuddin Baharsjah
  • Menteri Perhubungan    :Giri Suseno Hadi Hardjono
  • Menteri Tenaga Kerja    :    Theo L. Sambuaga
  • Menteri Pekerjaan Umum    :    Rachmadi Bambang Sumadio
  • Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan    :    A.M. Hendropriyono
  • Menteri Pendidikan dan Kebudayaan    :    Wiranto Arismunandar
  • Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya    :    Abdul Latief
  • Menteri Kesehatan    :    Farid Anafasa Moeloek
  • Menteri Agama    :    H. Quraisy Shihab
  • Menteri Sosial    :    Siti Hardiyanti Rukmana
  • Menteri Sekretaris Negara    :    Saadilah Mursjid
  • Menteri Negara Riset dan Teknologi merangkap Kepala BPPT    :    Rahardi Ramelan
  • Menteri Negara Investasi dan Kepala BKPM    :    Sanyoto Sastrowardoyo
  • Menteri Negara Pendayagunaan BUMN    :    Tanri Abeng
  • Menteri Negara Agraria/Kepala BPN    :    Ary Mardjono
  • Menteri Negara Perumahan Rakyat dan Pemukiman    :    Akbar Tanjung
  • Menteri Negara Lingkungan Hidup/Kepala Bappedal    :    Juwono Sudarsono
  • Menteri Negara Pangan Hortikultura dan Obat-obatan    :    Haryanto Dhanutirto
  • Menteri Negara Pemuda dan Olahraga    :    Agung Laksono
  • Menteri Negara Peranan Wanita    :    Tuty Alawiyah
  • Gubernur Bank Indonesia    :    Sjahril Sabirin
  • Pangab    :    Wiranto
  • Jaksa Agung :    Soedjono Chanafiyah Atmonegoro

Masa bakti kabinet ini seharusnya berakhir pada tahun 2003, namun karena terjadi demonstrasi mahasiswa dan kerusuhan massal 1998 akibat krisis ekonomiyang melanda Indonesia yang berujung pada pengunduran diri Soeharto dari jabatannya pada tanggal 21 Mei 1998 dan diangkatnya B.J. Habibie sebagai pejabat presiden dalam situasi darurat, mengakibatkan kabinet ini menjadi demisioner. Sebagai penggantinya, pemerintahan Indonesia dilanjutkan oleh Kabinet Reformasi Pembangunan.

Demonstrasi 98'


Selain tekanan demonstrasi massa, juga akibat mundurnya 14 menteri menyusul Abdul Latief dari jabatannya sebagai menteri Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya. Menteri-menteri tersebut mengundurkan diri pada malam hari 20 Mei 1998, pukul 20.00 WIB melalui surat yang diterima Yusril Ihza Mahendra yang diteruskan kepada Mensesneg saat itu, Saadilah Mursyid. Surat tersebut berbunyi:

Hal: Pembentukan Kabinet Baru Jakarta 20 Mei 1998 Kepada Yth. Bapak Presiden RI

Dengan hormat

Bersama surat ini dengan hormat kami laporkan bahwa setelah melakukan evaluasi terhadap situasi akhir-akhir ini terutama di bidang ekonomi, kami berkesimpulan bahwa situasi ekonomi kita tidak akan mampu bertahan lebih dari 1 (satu) minggu apabila tidak diambil langkah-langkah politik yang cepat dan tepat sesuai dengan aspirasi yang hidup dan berkembang di tengah-tengah masyarakat khususnya mengenai reformasi di segala bidang, seperti antara lain yang direkomendasi oleh DPR-RI dengan pimpinan fraksi-fraksi pada hari selasa, 19 Mei 1998.

Dalam hubungan itu kami bersepakat bahwa langkah pembentukan kabinet baru sebagaimana yang bapak rencanakan tidak akan menyelesaikan masalah. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati kami secara pribadi-pribadi menyatakan tidak bersedia diikutsertakan dalam kabinet baru tersebut.

Sebagai anggota Kabinet Pembangunan VII kami akan tetap membantu sepenuhnya pelaksanaan tugas yang Bapak emban dalam menyukseskan Catur krida Kabinet Pembangunan VII. Atas perhatian dan perkenan Bapak kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,

Ir. Akbar Tanjung
Ir. Drs. AM. Hendropriyono, SH, SE, MBA
Prof. Dr. Ir. Ginanjar Kartasasmita
Ir. Giri Suseno Hadihardjono, MSME
Dr. Haryanto Dhanutirto
Prof. Dr. Ir. Justika S. Baharsjah, M.Sc
Dr. Ir. Kuntoro Mangkusubroto, M.Sc
Ir. Rachmadi Bambang Sumadhijo
Prof. Dr. Ir. Rahadi Ramelan, M.Sc
Subiakto Tjakrawedaya, SE
Sanyoto Sastrowardoyo, M.Sc
Ir. Sumahadi, MBA
Drs. Theo L. Sambuaga
Tanri Abeng, MBA.

Related Post:

0 Komentar untuk "Kabinet Pembangunan VII"

Back To Top